NASEHAT-NASEHAT UNTUK PARA HAMBA MENJADI SANTUN DAN BIJAK



Segala puji bagi Allah, yang telah menciptakan segala kebaikan dan telah memberi peluang kepada hambanya untuk mencari dan menempuh jalan kebaikan sehingga dia beroleh rahmat dan tempat yang baik disisinya kelak.

Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Buku Nashaihul Ibad, mejadi santun dan bijak dari buku asli Nashaihil Ibad karya Muhammad Nawawi Bin Umar Al-Jawi ini disajikan untuk sebagai pedoman dan rujukan berperilaku sesuai tuntutan islami yang dapat membawa kearah kebaikan dan menjadikan berbudi santun dan berjiwa lembut. Dapat mengantarkan kita pada kebersihan hati kesucian jiwa, dan pentingnya kita memahami hidup hakiki dan pentinganya kita mempersiapkan diri menghadapai sang Maha kuasa dengan membawa berbagai amal kebaikan

(1) Dua Perumpamaan Masuk Kubur Tanpa Bekal

  1. Dari Abu Bakar Ash. Shidiq pernah berkata :

Barang siapa masuk kubur tanpa membawa bekal, maka seakan-akan ia mengarungi laut tanpa perahu.

  1. Rossululloh SAW bersabda :

Keadaan mayat dalam kubur itu tak ubahnya seperti orang yang tenggelam yang meminta pertolongan.

(2) Dua Kemuliaan

Umar RA Berkata :

1. Kemuliaan di Dunia bisa diraih dengan harta..

2. Kemuliaan Akhirat bisa diraih dengan amal shalih.

(3) Dua Jenis Tangisan

Seorang Ulama zuhud berkata :

1. Barang siapa berbuat dosa, sementara dia tertawa (merasa bangga), maka kelak Allah akan memasukannya keneraka dalam keadaan menangis.

2. Barang siapa taat kepada Allah, sementara dia menangis (sebab) amat takut kepadanya, maka kelak Allah akan memasukannya ke surga dengan penuh kegembiraan.

(4) Tiga Hal Pokok

Ali RA berkata :

1. Dari sekian banyak nikmat didunia, cukuplah islam sebagai nikmat bagimu.

2. Dari sekian banyak kesibukan, cukuplah ketaatan sebagai kesibukan bagimu.

3. Dari sekian banyak pelajaran, cukuplah kematian sebagai pelajaran bagimu.

(5) Tiga Penyelamat, Perusak, Peninggi Derajat dan Penghapus Dosa

Abu Hurairah RA berkata bahwa Rosulullah SAW pernah bersabda :

Ada tiga perkara yang dapat menyelamatkan manusia (dari siksa Allah); ada tiga perkara yang dapat membinasakan manusia; ada tiga perkara yang dapat merugikan manusia; dan ada tiga perkara yang dapat menghapus dosa.

Tiga hal yang dapat menyelamatkan manusia (dari siksa Allah) adalah :

1. Takut kepada Allah ta’alla, baik ketika berada di tempat sepi maupun ketika berada di tempat ramai.

2. Berpola hidup hemat dan sederhana baik saat tidak punya maupun saat berkecukupan.

3. selalu berlaku adil saat senang maupun marah.

Tiga hal yang dapat membinasakan manusia adalah :

1. Sangat Bakhil.

2. Senantiasa memperturutkan hawa nafsunya.

3. Membagakan diri sendiri

Tiga hal yang dapat meninggikan derajat manusia adalah :

1. Membudayakan ucapan salam (dikalangan kaum muslimin)

2. Suka memberi makan kepada tamu dan orang yang lapar, dan

3. Slahat Tahajud pada tengah malam saat orang-orang sedang tidur nyenyak.

Tiga hal yang dapat menghapuskan dosa adalah :

1. Menyempurnakan wudhu meskipun cuaca sangat dingin

2. Melangkahkan kaki untuk melakukan shalat berjamaah

3. Menunggu tibanya waktu shalat yang kedua, usai mengerjakan shlat yang pertama

(6) Tiga Ciri Manusia Paling Bahagia.

Dikatakan bahwa manusia yang paling bahagia adalah orang yang memiliki

1. Hati yang meyakini bahwa Allah senantiasa selalu bersamanya

2. Jiwa Raga yang sabar; dan

3. Sikap Qona’ah dengan apa yang dimilikinya

Qonaah adalah menerima pemberian Allah dengan Ridha dan tidak risau dengan apa yang luput darinya.

(7) Tiga Penyebab Kerusakan

Ibrahim An-nakha’iy RA mengatakan : “Penyebab rusaknya orang-orang sebelum kalian ada tiga hal yaitu :

1. Karena terlalu banyak bicara

2. Karena terlalu banyak makan; dan

3. Karena terlalu banyak tidur

(8) Tiga Faktor Pembentuk Kepribadian

Ali RA pernah berkata :

1. Jadilah manusia paling baik disisi Allah

2. Jadilah manusia paling buruk dalam pandangan hidupmu

3. Jadilah manusia biasa dihadapan orang lain

Syekh Abdul Qodir Jailani berkata : “Bila engkau bertemu seseorang, hendaknya engkau memandang dia itu lebih utama darimu dan katakana dalam dirimu; “Boleh jadi dia lebih baik disisi Allah dari pada diriku ini dan lebih tinggi derajatnya.

(9) Tiga Pembungkus Agama dan Tiga Asas Zuhud

Hamid Al-Laqaf Rahimahkumullah pernah didatangi seorang lelaki, lalu berkata kepadanya : “Berikan aku nasihat”. Hamid berkata : “Buatlah pembungkus untuk agamamu seperti pembungkus buku. Lelaki tadi kemudian bertanya : “Apa yang dimaksud dengan pembungkus agama itu. “Hamid menjawab : Pembungkus agama itu adalah :

1. Tidak bicara, kecuali sebatas yang seperlunya saja

2. Meninggalkan duniawi kecuali yang seperlunya saja

3. Tidak bergaul dengan manusia keciali yang seperlunya saja

Selanjutnya ketahuilah bahwa asas zuhud itu adalah :

1. Menjauhi semua yang haram, baik yang besar maupun yang kecilnya;

2. Mengerjakan semua yang difarduka, baik yang mudah maupun yang sulitnya; dan

3. Meninggalkan keduniaan, baik yang sedikit maupun yang banyaknya.

(10) Lima Tanjakan Dalam Meraih Takwa

Ahli bijak berkata : untuk meraih takwa itu harus melalui lima tanjakan. Barang siapa bisa melaluinya, maka dia benar-benar akan menjadi orang yang bertakwa kepada Allah, yaitu :

1. Memilih amal yang berat ketimbang hidup bersenang-senang

2. Memilih capek (dalam beribadah) dengan meninggalkan bersantai-santai

3. Memilih kerendahan hati dengan meninggalkan kesombongan

4. Memilih diam dengan meninggalkan pembicaraan yang tidak ada mafaatnya; dan

5. Memilih mati dari pada hidup.

(11) Enam Siksaan Bagi Yang Meremehkan Akhirat.

Hasan Basri Berkata : “Barang siapa menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya dengan mininggalkan urusan akhirat, maka Allah akan menyiksanya dengan enam macam siksaan, tiga seksaan diberikan didunia, sedangkan tiga siksaan lagi diberikan di akhirat.

Tiga Macam Siksaan Yang Diberikan Didunia Adalah :

1. Angan-angan tiada akhir yang selalu menguasainya.

2. Serakah yang tiada pernah disertai qona’ah; dan

3. Dicabut darinya kenikmatan beribadah.

Adapun Tiga Macam Siksaan Yang Diberikan Diakhirat Adalah :

1. Ditimpa ketakukan yang sangat pada hari kiamat

2. Akan dihisab dengan hisab yang sangat berat; dan

3. Mengalami kesedihan yang berkepanjangan

Maraji : Imam Nawawi Al-Bantani